Keutamaan Mengindari Godaan Riya ~ Syirik Paling Kecil
“Sesuatu
yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik paling
kecil. Maka beliau ditanya tentang itu. Beliau berkata: Riya” (HR.
Ahmad) . Hadits tersebut disitir oleh syeikh Muhammad bin Abdul
Wahab (dalam kitab Tauhid) tanpa mengulas panjang lebar. Hadits ini juga
diriwayatkan oleh Thabrani, Ibnu Abid Dunya dan Baihaqi di dalam Az
Zahdu.
Berikut ini lafaz Ahmad: Yunus menceritakan kepadaku,
menceritakan kepadaku Laits dari Yazid, yakni Ibnu Ilhad, dari Amru dari
Mahmud bin Labid.
“Bahwa Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik yang paling kecil.
Mereka bertanya: Apakah itu syirik yang paling kecil ya Rasulullah?
Beliau menjawab: Riya! Allah berfirman pada hari kiamat, ketika
memberikan pahala terhadap manusia sesuai perbuatan-perbuatannya:
Pergilah kamu sekalian kepada orang-orang yang kamu pamerkan perilaku
amal kamu di dunia. Maka nantikanlah apakah kamu menerima balasan dari
mereka itu. ”
Sabda beliau: Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik yang paling kecil .
Ini karena kasihnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap ummat
dan belasnya kepada mereka dan memperingatkan terhadap apa yang
ditakutkan yang akan merongrong ummatnya. Maka kebaikanlah bagi manusia
setelah ditunjukkan oleh beliau karena waspada dan khawatir terhadap
riya itu.
Nabi saw bersabda:
“Allah tidak
membangkitkan seorang pun Nabi kecuali benar adanya, menunjukkan
ummatnya kepada kebaikan yang diketahuinya untuk mereka dan melarang
mereka itu terhadap kejahatan yang diketahuinya.”
Menghindari
Goadaan Riya Dan tatkala jiwa-jiwa berambisi tertarik kepada wibawa dan
kedudukan di dalam hati manusia, (kecuali tentunya jiwa orang-orang yang
diselamatkan oleh Allah, tidak ambisius) ini adalah godaan yang paling
dikhawatirkan oleh orang-orang shaleh, karena kuatnya godaan kepadanya,
sedangkan orang yang terpelihara ialah barangsiapa yang dipelihara oleh
Allah.
Hal yang serupa ini, berbeda dengan ajakan kepada syirik
besar, karena godaan ini adakalanya tidak tergores di dalam hati
orang-orang mukmin yang sempurna, dan oleh sebab itu terdapatnya mereka
dalam neraka lebih gampang lagi daripada kekufuran. Adakalanya godaan ke
sana adalah lemah, ini beserta keselamatan. Dan adakalanya dengan bala
bencana, maka Allah menetapkan mereka yang beriman dengan kemantapan
dalam kehidupan dunia dan akherat.
Sedangkan orang-orang yang
zalim itu adalah menyesatkan dirinya sendiri dan Allah memperbuat
apa-apa yang dikehendakinya. Justru itulah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sangsi dan kuatir terhadap ummatnya tergoda oleh riya, lebih
sangat karena kuat daya tariknya, bisa tergiur karena banyaknya daripada
syirik besar.
Bersamaan dengan itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam memberitahukan bahwa pasti terjadi penyembahan berhala di
kalangan ummatnya. Lalu beliau memperingatkan, bahwa seyogyanya bagi
manusia takut dirinya ditimpa oleh syirik besar, sedangkan orang-orang
yang shaleh khawatir terhadap syirik yang paling kecil, karena semuanya
itu mengurangi iman dan maksiat kepada Allah, ini kehendak dari syeikh
kita (Muhammad bin Abdul Wahab).
Beliau juga menyimpulkan bahwa
di dalamnya terdapat keterangan bahwa riya itu adalah termasuk syirik,
dan walaupun terkecil namun ditakuti menimpa orang-orang yang shaleh dan
didalamnya terdapat pendekatan syurga dan neraka, seakan-akan
berbarengan keduanya: Amal sama macamnya, rupanya juga sama, lagi mirip.
Dikutip dari: Syeikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abul
Wahhab, “Taisirul ‘azizil hamid fi syarhi kitabit tauhid ,Edisi
Indonesia: Ketuhanan Yang Maha Esa Menurut Islam” , penerjemah: Drs.
Ja’far Soejarwo., Al Ikhlas, Surabaya, 1986, hal. 152-153.
0 Response to "Keutamaan Mengindari Godaan Riya ~ Syirik Paling Kecil"
Post a Comment